Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pemerintah Harus Cari Solusi Terkait Bentrokan di Aceh

Gunawan Wibisono , Jurnalis-Rabu, 14 Oktober 2015 |08:22 WIB
Pemerintah Harus Cari Solusi Terkait Bentrokan di Aceh
DPR RI (Foto: Ilustrasi)
A
A
A

JAKARTA - Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengatakan, pemerintah harus segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menentramkan dan menertibkan kondisi di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh pascaterjadinya bentrokan.

Langkah-langkah tersebut diperlukan agar isu suku, ras, agama dan antargolongan (SARA) di seputar kejadian bisa disingkirkan. Apalagi di tengah suasana seperti itu, pemerintah tidak boleh sedikitpun lengah mengingat isu SARA sangat efektif untuk menyulut konflik berkepanjangan.

"Aparat keamanan perlu menelusuri duduk persoalan sesungguhnya di balik kasus itu. Dengan begitu, pemerintah bisa mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan setiap masalah yang ada," ujar Saleh dalam keterangan tertulisnya kepada Okezone, Rabu (14/10/2015).

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menambahkan, pemerintah juga perlu memfasilitasi pertemuan antara kelompok-kelompok yang bersengketa. Kata Saleh, setiap persoalan yang ada bisa diselesaikan dengan dialog. Sejalan dengan itu, aturan hukum yang berlaku juga harus ditegakkan secara konsisten.

"Negara mesti hadir sebagai perekat kohesivitas sosial. Karena itu dalam menangani kasus-kasus seperti ini perlu keseriusan dan kehati-hatian," katanya.

Aturan perijinan pendirian rumah ibadah sudah ada aturannya. Semua pihak diharapkan mengikuti aturan tersebut. Jika semua persyaratan yang dibutuhkan sudah terpenuhi, semestinya tidak ada hal yang sulit.

"Itulah yang perlu dicermati secara baik. Kalau tidak memenuhi syarat, warga tidak boleh memaksakan. Sebaliknya, jika memenuhi syarat, pemerintah harus memberikan izin karena itu, aturan tentang pendirian rumah ibadah itulah yang perlu ditegakkan," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, bentrokan antarwarga terjadi di Desa Dangguran, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh. Akibat bentrokan ini, seorang warga dikabarkan tewas dan empat orang lainnya termasuk anggota TNI menderita luka-luka.

Insiden tersebut dipicu sebuah rumah ibadah yang dianggap tak memiliki izin untuk digunakan sebagai tempat ibadah. Sumber dari Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil menyebutkan, aksi terjadi sejak Senin 12 Oktober 2015 tengah malam, setelah sekelompok warga menilai Pemkab Aceh Singkil tidak mau memenuhi tuntutan untuk membongkar bangunan tersebut.

 

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement