Rusia telah mengirimkan Tim Kementerian Transportasi dan tim penyelidik tingkat tingginya ke Mesir untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut menggunakan flight data recorder dan cockpit recorder.
Presiden Mesir Abdel Fattah al Sisi meminta semua pihak untuk tidak berspekulasi dan menduga-duga sebelum hasil penyelidikan diumumkan. Meski begitu, beberapa maskapai internasional telah membatalkan rute penerbangan mereka yang melintas di atas semenanjung Sinai.
Airbus A-321 milik Kolavia dengan rite penerbangan dari Sharm el Sheikh, Mesir menuju ke St. Petersburg, Rusia hilang kontak dengan Air Traffic Control (ATC) setelah 23 menit mengudara pada Sabtu, 31 Oktober 2015.
Beberapa saat setelah hilangnya kontak, kantor PM Mesir menyatakan pesawat nahas itu telah jatuh di wilayah Sinai dan menewaskan seluruh penumpang yang berjumlah 224 orang.
(Rahman Asmardika)