Surat tersebut keluar terkait kasus penyerangan Freedom Flotilla pada 2010 lalu. Penyerangan Freedom Flotilla merupakan serangkaian aksi agresif tentara Israel terhadap sejumlah kapal bantuan kemanusiaan, saat konflik Gaza pecah lima tahun silam.
Kapal Mavi Marmara dan lima kapal lain dengan total 500 penumpang yang mayoritas aktivis kemanusiaan, diserang tentara Israel, lantaran mencoba mendobrak blokade Jalur Gaza via laut. Serangan itu menyebabkan 10 aktivis HAM tewas.
Merespons hal itu, juru bicara Kemenlu Israel, Emmanuel Nachshon segera bertemu otoritas Spanyol. Israel sewot dan menuntut surat perintah penangkapan Netanyahu itu dibatalkan.
“Kami menganggap (surat penangkapan) itu sebagai sebuah provokasi,” cetus Nachshon, sebagaimana dikutip Independent, Kamis (19/11/2015).
“Kami saat ini tengah bertemu dengan para pejabat otoritas Spanyol, untuk meminta (surat penangkapan) itu dibatalkan. Semoga persoalan ini segera berakhir,” tandasnya.
(Randy Wirayudha)