Mereka lebih dulu masuk karantina pelatihan selama 20 bulan, sebelum bisa melayani para pejabat Korut. Di era kepemimpinan Kim Jong-il, bahkan seringkali sejumlah anggota Kippumjo diperintahkan menikah dengan para pengawal Kim Jong-il.
Hingga kini, kelompok wanita penghibur ini tetap dipertahankan keberadaannya oleh Kim Jong-un, setelah sang ayah, Kim Jong-il wafat pada 2011 lalu.
Jika prostitusi untuk kalangan atas (pejabat partai dan militer) “dilestarikan” dengan dimasukkannya PSK ke barisan Kippumjo, di “arus bawah” prostitusi secara diam-diam tetap berjalan, terutama para PSK yang mencari pelanggan dari kalangan prajurit Korut biasa.
Di semua basis militer Korut, akan selalu ada wanita-wanita PSK yang menunggu pelanggan dari kalangan prajurit, dengan mengadakan ‘kongkalikong’ terlebih dulu dengan penjaga pos militer.