Biasanya, para PSK dan prajurit melakukan transaksi seks di rumah-rumah warga sekitar yang dipinjam, di mana di rumah-rumah itu juga ada yang dijadikan rumah bordil sementara.
Untuk prostitusi di kalangan bawah ini, seolah tak ada paksaan dari para wanita itu melayani para prajurit. Bahkan para wanita itu yang sengaja mencari “konsumen” dengan alasan mencari nafkah.
“Para wanita juga harus mencari nafkah dan hal terbaik yang bisa mereka jual adalah tubuh mereka. Pendapatan utama mereka datang dari para prajurit,” ungkap Kim Yong-seok, warga Korut yang mengasingkan diri di China 2013 lalu.
“Karena gairah birahi mereka mesti dipendam saat masa tugas, para prajurit muda sangat terbuka untuk menggunakan jasa prostitusi. Sementara para wanita mendapatkan makanan atau uang dengan tidur dengan mereka,” tambahnya.
(Muhammad Saifullah )