Kota ini dikelilingi pegunungan dan hanya tersedia satu atau dua jalur suplai. Itu pun sudah ditanami ranjau darat, baik oleh Hezbollah maupun pasukan Suriah. Jelas, Kota Madaya bak penjara bagi warga Suriah itu sendiri.
Belum lagi, kondisi musim dingin yang menusuk tulang jadi derita lain yang mesti dirasakan warga Madaya. Terakhir kali suplai makanan masuk ke kota ini adalah pada Oktober 2015 lalu!
Makanan sedianya masih ada di beberapa toko. Tapi harganya nyaris tak masuk akal dan yang pasti, tak mampu dijangkau sebagian besar warga Madaya. Harga sekilo beras, dilaporkan mencapai USD100 atau Rp1,4 juta.
Jadilah sebagian besar warga Kota Madaya, hanya makan rumput atau dedaunan yang dibuat sup yang ditambahi garam. Dalam sebuah video, seorang wanita tua ditanyai, apa yang sedang dimasaknya dalam panci yang mendidih.