JAKARTA - Partai Demokrat langsung bereaksi usai mantan kadernya Angelina Sondakh menyebut putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yakni Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas sebagai pangeran yang kerap menyetujui proyek-proyek garapan M Nazaruddin.
"Soal bantah membantah keterlibatan orang-orang yang terkait kasus korupsi biasanya lumrah terjadi. Bukankah sejak Nazaruddin ditangkap dan dia bernyanyi," ungkap pakar komunikasi politik Indonesia, Lely Arrianie kepada Okezone, Jumat (8/1/2016).
Menurut dia, nyanyian Nazaruddin saat itu juga dibantah oleh orang-orang yang disebut oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, seperti Andi Malarangeng. Angelina Sondakh (Angie) dan Anas Urbaningrum.
"Toh semua membantah kesaksian Nazar waktu itu. Tapi akhirnya KPK menyeret mereka, karena dianggap cukup bukti ada dalam lingkaran korupsi itu," tegasnya.
Lalu, lanjutnya, Anas pernah mengancam bahwa suami dari Athiyyah Laila tersebut baru menyampaikan lembaran pertama dari satu buku yang akan dipaparkan soal pusaran korupsi yang diduga melibatkan petinggi Partai Demokrat.
"Saat itu ramai perbincangan publik bahwa Anas juga menyasar ke orang tertentu yang dianggap dekat dengan kekuasaan. Tapi Anas ternyata berhenti di lembaran pertama," paparnya.