Pasukan pro-Moskva telah melancarkan perang selama 21 bulan melawan pasukan pemerintah yang telah menewaskan lebih dari 9.000 orang.
Kiev telah melarang keberadaan seluruh simbol Soviet maupun Partai Komunis dalam usahanya menegaskan komitmen untuk bergabung dengan Uni Eropa (UE) dan persekutuan militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Revolusi pro-UE di Ukraina pada 2014 lalu ditandai dengan penghancuran monumen Lenin raksasa lainnya di Kiev. Dua bulan sebelum Presiden Ukraina dukungan Moskva beserta orang-orang kepercayaannya mengungsikan diri ke Rusia.
Kepemimpinan Rusia, yang menyangkal segala keterlibatan dalam revolusi pro-Moskva, menuduh negara tetangga baratnya melanggar hukum internasional karena melarang keberadaan Partai Komunis.
(Fetra Hariandja)