JAKARTA - Fenomena menikah di usia muda sudah banyak sekali ditemukan di Indonesia. Menikah muda kerap memunculkan polemik lantaran dianggap sebagai pemicu tingginya angka perceraian. Sebab, para anak muda yang menikah muda biasanya bersifat labil dan belum siap membangun rumah tangga.
Kendati banyak ditentang, kebiasaan menikah muda masih banyak ditemui di sejumlah daerah di Indonesia. Sejumlah kalangan pronikah muda menilai, menikah di usia belia menjadi solusi kaum muda agar terhindar dari kemaksiatan atau agar hidup mandiri sehingga tidak banyak membebani keluarga.
Berikut daerah-daerah di Indonesia yang dikenal dengan kebiasaan menikah muda sebagaimana disitat dari laman boombastis.com.
Madura
Menikah di usia belia dianggap lazim di wilayah Madura, Jawa Timur. Tak sedikit ditemukan gadis berusia 15 tahunan bahkan yang lebih muda sudah memiliki anak.
Ada beberapa faktor yang membuat mereka menikah muda, di antaranya untuk mengikat keluarga yang jauh, hingga dilatari faktor utang budi. Pernikahan muda di sana juga kerap diawali dengan perjodohan sesuai kesepakatan kedua orangtua.
Indramayu
Indramayu juga dikenal sebagai daerah banyak ditemukan masyarakat yang menikah di usia belia. Banyak ditemukan gadis belia yang berusia antara 13-15 tahun terlihat sibuk menggendong anaknya. Motif menikah muda di Indramayu cukup beragam, seperti alasan ekonomi, hingga bertujuan mengangkat derajat keluarga jika si menantu berasal dari keluarga berada.
Sulawesi Selatan
Ada sebuah pulau di Sulawesi Selatan bernama Kodingareng. Pulau tersebut terletak tidak jauh dari Kota Makassar. Di daerah ini juga punya tradisi kawin muda. Namun, di Pulau Kodingareng aturannya memang agak ekstrem. Misalnya dari segi usia pernikahan yang ditentukan dengan tanggal pertama seorang anak perempuan mengalami menstruasi. Kemudian saat orangtua mengetahui hal ini, maka mereka akan segera mencarikan pasangan dan buru-buru menikahkan anak gadisnya.
Para orangtua di pulau ini umumnya beranggapan jika anak gadis itu susah menjaga dirinya. Sehingga menikah dijadikan solusi utamanya. Kendati begitu, sebagian orangtua di sana cukup aware dengan memberikan KB kepada anaknya setelah menikah agar tidak lekas hamil.