BEIJING – Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan akan meminta konfirmasi terkait penggunaan lahan di pulau reklamasi yang terletak di Laut China Selatan (LCS). Komentar itu pun membuat China mengeluarkan peringatan.
Komentar Bishop didasarkan pada keterangan Menlu China Wang Yi yang menyatakan pulau-pulau hasil reklamasi di LCS adalah milik publik. Perempuan berusia 59 tahun itu ingin Yi memberikan konfirmasi apakah negara selain China boleh melakukan aktivitas di sana.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei memperingatkan Australia agar selektif dalam memilah fakta terkait LCS. Ia juga menyebut Filipina melakukan pelanggaran di wilayah sengketa tersebut.
“Australia harusnya mengambil sikap objektif dan tidak bias, serta harus menarik diri dari melakukan sesuatu yang merusak perdamaian dan stabilitas kawasan,” ujar Hong, seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (17/2/2016).
Komentar Bishop itu dikhawatirkan berdampak pada dialog strategis antara Negeri Tirai Bambu dengan Negeri Kanguru. Selama ini Australia seperti terlihat bingung menentukan posisinya, sebab China merupakan mitra dagang utama sementara Amerika Serikat (AS), namun di satu sisi adalah sekutu mereka.
Negeri Paman Sam sendiri berulang kali menyatakan akan mengawasi aksi China di wilayah sengketa tersebut.
(Wikanto Arungbudoyo)