"Maka reaksi para ulama dan pemerintah jangan berlebihan tapi proporsional dan sewajarnya saja," sambungnya.
Sekadar informasi, Jari merupakan warga Dusun Gempol, Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh, Jombang. Suatu malam, ia mengaku mendapat wahyu berupa lantunan surah dalam Alquran sekaligus tafsiran berbahasa Indonesia.
Jari mengaku diangkat oleh Allah SWT sebagai Nabi Isa dengan gelar Isa Habibullah, setelah mendapat wahyu di daerah Brangkal, Mojokerto. Menurut ceritanya, wahyu itu diturunkan saat dirinya sedang menunaikan salat. Pada saat sujud, dia mendengar suara yang memanggil dirinya dengan panggilan Yasin sebanyak tujuh kali.
Setelah itu, dia juga dipanggil dengan panggilan Isa Habibullah dan ditunjuk menjadi utusan guna meluruskan ajaran Nabi Muhammad SAW. Meski awalnya keberatan, Jari menyanggupi tugas tersebut.
Jari mengajarkan salat dan segala ibadah sama persis dengan apa yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Hanya saja, dia memperjelas ajaran Nabi Muhammad SAW dengan risalah yang diterimanya. Contohnya dalam salat, selama ini hanya sekadar takbir, rukuk dan sujud, namun Jari menjelaskan alasan bagian-bagian ibadah tersebut.
(Awaludin)