DEPOK – Dampak negatif reklamasi Teluk Jakarta bagi lingkungan di antaranya menyebabkan terjadinya perubahan arus laut. Hal itu bisa mengakibatkan air terbawa dan merendam hutan bakau (mangrove).
Sehingga, dampaknya masyarakat pesisir akan mendapat air yang terasa payau. Nelayan juga bakal kesulitan mendapat ikan.
“Bisa terjadi perubahan arus, abrasi, dan erosi terbawa ke hutan mangrove. Air asin terendam 24 jam, di belakangnya terendam 48 jam setiap minggu,” ujar pengamat lingkungan dari Universitas Indonesia (UI), Tarsoen Waryono, di Depok, Kamis (14/4/2016).
Menurutnya, hal itu bisa memengaruhi vegetasi serta biota yang di antaranya kerang ataupun hasil tangkapan nelayan. “Nelayan teriak: ‘Kok sulit mendapat ikan, airnya keruh, dan mengendap di mangrove.’ Lumpur lalu berpasir. Karena ada perubahan gelombang arus air ke daratan,” katanya.
(Baca juga: Reklamasi Teluk Jakarta untuk Kepentingan Bisnis)