LABUANBAJO – Seorang warga Singapura Neo Qiu Ping Vera (18) yang hilang sejak kemarin sore, ditemukan tewas di Perairan Gili Lawa, Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (26/4/2016).
Menurut Kepala Syahbandar Labuan Bajo, Usman Husin, korban bersama rekan-rekannya terdiri dari empat warga Singapura dan empat warga Indonesia menyelam di Gili Lawa, perairan Taman Nasional, didampingi seorang guide asal Bali, Putu Sudirtana, Minggu 25 April 2016 sore.
Saat selesai menyelam pada pukul 17.30 Wita, seluruh rekan korban naik ke permukaan laut. Namun, Vera tidak terlihat. Selanjutnya rekan-rekan korban dan kru kapal melakukan pencarian, tapi tak ada hasil. Nakhoda kapal, Sulaiman kemudian menelefon tim SAR untuk meminta pertolongan.
Vera diduga hilang terseret arus kencang yang terjadi perairan Gili Lawa. Perairan itu diketahui memiliki arus berputar ke bawah dan sangat kencang.
Tim gabungan Basarnas, TNI, Polri dan Syahbandar Labuan Bajo ikut mencari hingga malam tadi. Pagi tadi tim kembali bergerak mencari korban, hingga Vera ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa di perairan Gili Lawa, Taman Nasional Komodo.
Informasi diperoleh MNC Media, sebelum kejadian korban sempat mengeluh pusing di kepalanya, namun ia tetap melakukan penyelaman.
Jenazah korban sudah dibawa oleh tim gabungan ke Rumah Sakit Umum Siloam Labuan Bajo. Rencananya, hari ini pihak Duta Besar Singapura datang ke Labuan Bajo untuk mengurus pemulangan jenazah itu.
Insiden tenggelamnya wisatawan asing di perairan Taman Nasional Komodo bukan kali ini saja terjadi. Pada Oktober 2015, wisatawan asal China, Guangbin Tuo juga tewas saat menyelam di sini.
Meski sudah beberapa kali insiden itu terjadi, namun terkesan tidak ada perhatian dari pemerintah setempat khususnya dalam mengatur operator dive atau perusahaan pemandu penyelam, untuk mengutamakan keselamatan dalam melakukan penyelaman.
Seorang dokter yang bertugas di Kantor Kesehatan Pelabuhan Labuan Bajo, dr Pina yanti pakpahan mengaku, tidak pernah ada tanggapan dari Pemkab Manggarai Barat tentang pentingnya sosialisasi medical check up sebelum melakukan penyelaman.
Menurut dia, seharusnya setiap penyelam harus memeriksakan dulu kesehatannya di sana apakah layak untuk menyelam atau tidak.
(Salman Mardira)