Menaker menegaskan bahwa perjuangan buruh merupakan sesuatu yang mulia dan mestinya dilakukan dengan cara-cara baik. Dalam bahasa Islam-nya amar ma’ruf nahi munkar. Jadi, menyerukan kebaikan atau kebajikan dengan cara yang bajik dan baik juga. Tujuan yang baik, kata Menaker, harus dicapai dengan cara yang baik pula.
"May Day is A Holiday bisa terus menjadi semangat dari teman pekerja. Kita ingin mengubah persepsi sekaligus paradigma di masyarakat yang sering mendapat stigma negatif dari masyarakat. Misalnya, demo identik macet, sweeping, bahkan anarkis, " ujarnya.
Menaker juga meminta publik tidak khawatir terhadap perayaan May Day karena diyakini akan berjalan lancar dan kondusif. Selain itu, serikat pekerja (SP) atau serikat buruh (SB) juga berkepentingan menjalankan kegiatannya secara kondusif.
"Di kalangan pekerja bisa dipahami kalau May Day diisi dengan berbagai kegiatan positif dan kegembiraan yang menguatkan kebersamaan sebagai anak bangsa," katanya.
Lebih lanjut Menaker Hanif mengatakan, pihaknya akan melakukan dialog untuk mencari berbagai terobosan dalam rangka menyelesaikan masalah ketenagakerjaan yang ada.