Meski sudah beralih ke jalur politik, tapi ternyata Savchenko masih gemar ‘blusukan’ mengunjungi unit-unit militer Ukraina di garis depan, seperti yang dilakukannya awal pekan lalu di Slaviansk.
Savchenko juga punya pesan terhadap para kelompok yang memisahkan diri dari Ukraina di Donetsk dan Luhansk. “Sementara mereka memisahkan diri, saya ingin mereka ingat bahwa mereka bagian dari bangsa Ukraina, kita satu darah. Saya ingin membangunkan kesadaran mereka,” lanjut Savchenko.
“Saya ingin mereka mengatakan pada Rusia, bahwa Rusia jangan ikut campur lagi karena Rusia tak melindungi mereka. Rusia sudah menumpahkan darah di negara kita. Saya ingin mereka ingat bahwa kita semua satu darah dan saya ingin membuat mereka paham, bahwa tak boleh ada Rusia dalam negosiasi ini,” sambungnya lagi.
“Saya sudah 12 tahun jadi tentara, itu jadi profesi saya. Tapi jika seorang prajurit tidak menginginkan perdamaian di dalam jiwanya, maka dia bukan lagi prajurit – dia pembunuh. Seorang prajurit berperang demi perdamaian,” tuntas Savchenko.
(Randy Wirayudha)