SALAH satu tokoh penting di balik upaya perjanjian damai antara Israel dan Palestina, Shimon Peres, meninggal dunia. Mantan Presiden dan Perdana Menteri (PM) Israel itu menghembuskan napas terakhir akibat menderita stroke.
Shimon Peres menjabat sebagai Presiden Israel pada 15 Juli 2007 hingga mengundurkan diri pada 24 Juli 2014. Karier politiknya diawali dengan terpilih sebagai anggota Parlemen Israel, Knesset, pada 1959. Salah satu pendiri negara Israel itu menjadi anggota parlemen selama 48 tahun lamanya.
Shimon Peres terpilih sebagai Perdana Menteri Israel selama dua periode berbeda, yakni pada 1984-1986 dan 1995-1996. Semasa hidupnya, pria kelahiran Belarusia itu terlibat dalam sejumlah upaya perjanjian damai dengan Yordania, Mesir, dan Palestina (Perjanjian Oslo).
Bersama dengan Yitzhak Rabin, Shimon Peres mengupayakan perjanjian damai pertama kali dengan Mesir. Inisiatif perjanjian damai tersebut baru tercapai pada masa pemerintahan PM Menachem Begin.
Saat menjabat sebagai PM sekaligus Menteri Luar Negeri, Shimon Peres melakukan negosiasi damai dengan Yordania. Negosiasi menghasilkan Perjanjian London yang memungkinkan terciptanya perdamaian antara kedua negara sekaligus kerjasama dalam mengurus wilayah Tepi Barat.