Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Peluang Donald Trump Menangkan Pilpres 2016

Silviana Dharma , Jurnalis-Jum'at, 14 Oktober 2016 |20:48 WIB
Peluang Donald Trump Menangkan Pilpres 2016
Kandidat Presiden AS, Donald Trump (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Dalam kurun waktu tiga pekan dari sekarang seluruh mata akan tertuju kepada agenda pemilihan presiden Amerika Serikat. Jajak pendapat nasional dan federal sejauh ini menunjukkan calon presiden Demokrat, Hillary Clinton memiliki peluang yang lebih besar untuk menang dibandingkan capres Republik Donald Trump. Namun begitu, akademisi program doktoral ilmu politik dari University of Notre Dame, Nathanael Gratias Sumaktoyo berpendapat sebaliknya.

Dari kacamatanya, miliarder asal New York tersebut masih memiliki peluang yang cukup besar untuk bisa memenangkan pilpres AS 2016. Salah satu indikator utamanya adalah karakter pemilih itu sendiri.

"Jadi jurnal di Amerika Serikat pernah menemukan bahwa pemilih Republik itu lebih aktif dalam mengikuti pemilihan umum, mereka lebih rajin ke tempat pemungutan suara dibandingkan pemilih Demokrat. Kalau pemilih Demokrat, jika cuaca tidak mendukung seperti ada hujan atau badai, mereka akan lebih memutuskan untuk tetap anteng-anteng saja di rumah, tidak pergi ke TPS," terangnya saat ditemui dalam diskusi di @America, Pacific Place kawasan SCBD, Jakarta, Jumat (14/10/2016).

"Jadi kalau Trump mau menang, silakan Republik berdoa supaya pas hari pemilu nanti hujan turun," celotehnya. Walaupun diucapkan dengan nada agak bercanda, Sumaktoyo juga serius. Pasalnya, hujan benar-benar pernah memengaruhi hasil pilpres AS pada 1996 dan 2000.

Alasan lain yang mendukung elektabilitas suami Melania Trump bisa dipertimbangkan dari sejarah pendirian partainya. Bagaimanapun citra Republik yang ada sekarang, partai tersebut tidak akan pernah terlepas dari kharisma pendirinya, Abraham Lincoln. Presiden AS yang memelopori civil society dan menghapus perbudakan dari Negeri Paman Sam, selain juga salah satu presiden yang paling dihormati dan dikagumi rakyatnya.

"Sebenarnya kampanye Trump itu mudah karena dia hanya menawarkan apa yang sudah ada dan disukai. Pembelinya sudah ada, jadi untuk memenangkan hati pemilih, dia bisa," tambah diaspora Indonesia yang mengampu pendidikan di AS selama lima tahun terakhir itu.

Terakhir, menurutnya saat ini pemilih Republik dihadapkan kepada pilihan yang sulit. "Demikian juga untuk Trump, tantangannya adalah jika dia bisa menyenangkan loyalis Republik, mereka sedikit tapi itu tadi rajin ke TPS. Tapi kalau dia mau peluang menangnya lebih besar lagi, maka dia harus melebarkan sayap, mengambil hati pemilih Demokrat dan swingvoters," paparnya.

Hanya saja, imbuh Nathanael, kalau demikian yang dilakukan Trump, sayangnya di satu sisi langkah tersebut akan mengecewakan pendukung setianya. (FIK)

(Silviana Dharma)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement