BABAK penentuan antara Donald Trump dan Hillary Clinton tinggal hitungan jam. Dukungan terus diupayakan oleh kedua kandidat bersama dengan tim suksesnya. Siapakah yang pada akhirnya akan menjadi suksesor Presiden Barack Obama? Jawabannya akan segera dihasilkan pada Rabu 9 November 2016 siang waktu setempat.
Kampanye sendiri masih berlangsung. Trump akan menguarkan daya pikat terakhirnya di North Carolina, Florida, Pennsylvania, New Hampshire dan Michigan. Dia yakin pemilih perempuan memegang peranan penting untuk kemenangannya di beberapa negara bagian penentu tersebut.
“Banyak orang di sekitar Philadelphia akan keluar ke tempat pemungutan suara karena mereka ingin memilih. Dan kalian tahu siapa yang akan paling banyak ke TPS? Para perempuan. Lihat saja nanti, mereka akan keluar dalam jumlah banyak (untuk memilih saya),” ucapnya, seperti disunting ITV, Selasa (8/11/2016).
Miliarder AS itu juga terus menyuarakan kritik kerasnya terhadap Hillary yang dinilainya korup dan pembohong besar. Dia mengingatkan para pendukungnya soal skandal-skandal mantan menteri luar negeri itu dan bagaimana kecurangannya telah dilindungi oleh negara.
“Ini saatnya untuk menolak media dan elit politik yang membuat negara kita menjadi payah. Sudah waktunya kita berjuang untuk Amerika (yang lebih baik),” serunya.
Sementara itu, Hillary akan mengeluarkan senjata-senjata pamungkasnya di Pittsburgh, Grand Rapids, North Carolina dan Philadelphia.
Di sana, dia akan menghadirkan sekali lagi tokoh-tokoh kunci dibalik pencalonannya, seperti Presiden Obama, penyanyi rock terkenal Jon Bon Jovi dan Bruce Springsteen. Tak lupa, suaminya, mantan Presiden AS Bill Clinton dan putri semata wayang mereka, Chelsea Clinton juga akan mendampingi kampanye terakhirnya.
Kepada para pemilihnya, mantan Senator New York itu meminta mereka menjatuhkan keputusan kepada kandidat yang kuat, adil dan mampu membawa AS menjadi lebih baik. Setali tiga uang dengan Trump, ia juga terus mendengungkan nada-nada sumbang mengenai kepribadian rivalnya.
“Tidak ada pilpres yang hasilnya lebih jelas dari tahun ini. Pilihannya adalah antara perpecahan atau persatuan, antara kepemimpinan yang kuat dan stabil atau pemimpin yang bisa menimbulkan masalah dan memalukan negara, antara kebijakan ekonomi yang sesuai untuk semua orang, tidak hanya untuk kalangan atas atau ekonomi yang sudah ditentukan dan hanya untuk masyarakat kaya?” pungkasnya.
(Silviana Dharma)