NEW YORK - Hillary Clinton dan Donald Trump berencana menyaksikan penghitungan suara pemilihan pada Selasa 8 November malam di New York. Otoritas setempat mengungkap, kondisi tersebut akan membuat Big Apple dijaga ketat oleh polisi dalam jumlah terbanyak sepanjang sejarah Hari Pemilihan di AS.
Lebih dari 5.000 personel kepolisian akan ditempatkan di seluruh penjuru Kota New York, yang merupakan kota terbesar di AS. Penutupan jalan juga dipastikan melanda kawasan-kawasan dekat lokasi kedua capres berencana menyaksikan penghitungan suara.
Penutupan arus lalu lintas juga akan dilakukan di tempat yang kemungkinan akan dipakai salah satu kandidat untuk menyatakan kemenangan di depan ratusan pendukungnya.
"Kita tahu bahwa mata dunia akan tertuju pada Kota New York," kata Wali Kota New York Bill de Blasio saat jumpa pers sehari sebelum pilpres 8 November 2016 waktu setempat.
Ia melanjutkan, "Untuk itu, kami berkewajiban, tidak hanya kepada masyarakat di kota ini tapi juga di negara ini, untuk memastikan bahwa besok, sepanjang hari dan terutama pada malam hari, keadaan akan berlangsung lancar."
Hillary diketahui berencana menghabiskan malam pemilihan di Jacob K. Javits Convention Center di dekat Sungai Hudson sementara Donald Trump akan berada di Hotel Hilton di Midtown Manhattan.
Upaya meningkatkan keamanan kota dilakukan setelah pihak berwenang federal menerima ancaman-ancaman serangan oleh kelompok Al Qaeda ke Kota New York, Texas dan Virginia jelang Hari Pemilihan.