Ya, selain membawa delegasi perdagangan, PM Rutte juga turut membawa serta Menteri Kerja Sama Pembangunan dan Perdagangan Luar Negeri Liliane Ploumen, Menteri Infrastruktur Melanie Schultz van Haegen, serta Menteri Lingkungan Sharon Dijksma.
Jika sejumlah delegasi dagang dan menteri-menterinya masih ada di Jakarta, PM Rutte pada Selasa (22/11/2016) memilih terbang dari Jakarta ke Semarang, Jawa Tengah. Agendanya untuk mengunjungi Ereveld atau Makam Belanda di Kalibanteng, kawasan Little Holland, Kota Lama dan Lawang Sewu.
Tak ketinggalan setelah bertemu dengan Presiden Jokowi besok, PM Belanda sebagaimana dikutip dari situs resmi pemerintah Belanda, government.nl, juga akan berbicara di hadapan para anggota parlemen RI. Ini yang dianggap unik oleh aktivis dan juga Ketua Yayasan Komite Utang Kehormatan Belanda (KUKB) Jeffry Marcel Pondaag.
“Yang saya tahu dari beberapa kabar, dia akan bicara di parlemen kita. itu unik ya. Karena belum ada satu presiden atau PM negara lain yang bicara di parlemen kita. itu harus ditanya, dia datang ke sini hanya untuk dagang atau apa,” cetus Jeffry Pondaag kepada Okezone.
Masalahnya sampai sekarang, sebenarnya masih ada isu yang mengganjal antara kedua negara dan itu berkaitan dengan sejumlah peristiwa yang terjadi di masa lalu. Masa di mana Indonesia dirongrong Belanda (lagi) pasca-Proklamasi 17 Agustus 1945.