Kalau masalah-masalah sensitif tentang masa lalu ini tak juga diakui, maka menurutnya pemerintah RI enggak perlu bikin kerja sama apapun dengan Belanda. Kalaupun mau tetap kerja sama, dia harap pemerintah Belanda tak pernah melupakan kejahatan mereka di nusantara.
“Bilangnya kerja sama bilateral, itu silakan saja, tapi hanya saja ini jangan dilupakan. Kalau menurut saya pribadi, kita enggak butuh Belanda. Belanda yang butuh kita, makanya dia datang ke sini. Saya juga tidak senangnya dengan pemerintah, karena pemerintah kita juga tidak memperhatikan,” tambahnya.
“Tapi ya sekarang terserah Pak (Presiden) Jokowi. Saya sebagai bangsa Indonesia sih, tidak setuju (kerja sama dengan Belanda). Bisa kan saya tidak setuju, saya berhak karena saya memilih dia. Silakan melihat ke depan, tapi jangan lupakan masa lalu,” ungkap Jeffry lagi.
“Kita itu enggak perlu takut dengan Belanda. Kita enggak harus kerja sama dengan Belanda. Kan kita bisa dengan negara lain, seperti Jepang, China, Jerman, Belgia, Swedia, Rusia. Kayak dulu yang bikin Waduk Jatiluhur, itu kerja sama dengan Rusia, bukan Belanda,” tandasnya.
(Randy Wirayudha)