“Saya datang ke sini karena ingin menunjukkan kepada anak-anak bahwa warga adalah pemilik negara ini, bukan para pemegang kekuasaan,” tukas peserta lain bernama Shim Kyu-il. Setengah juta orang lainnya diperkirakan melangsungkan aksi unjuk rasa di daerah masing-masing. Total, dua juta warga akan berunjuk rasa menuntut pemakzulan Presiden Park Geun-hye.
Unjuk rasa di akhir pekan semakin meningkat dalam satu bulan terakhir. Dua pekan lalu, sekira satu juta orang turut serta dalam demonstrasi serupa. Sejumlah aksi unjuk rasa ini menjadi salah satu yang terbesar yang pernah terjadi di Korsel sejak unjuk rasa pro-demokrasi pada dekade 1980. Meski begitu, unjuk rasa sejak Oktober 2016 itu selalu berlangsung dalam suasana damai.
Sebagaimana diberitakan, Presiden Park Geun-hye dituduh terlibat korupsi yang dilakukan rekan dekatnya Choi Soon-sil. Perempuan berusia 64 tahun itu sudah meminta maaf secara terbuka. Soon-sil juga sudah menjalani proses hukum. Akan tetapi, popularitas politikus Partai Saenuri itu semakin anjlok.
Parlemen siap untuk melakukan voting untuk menentukan apakah mosi pemakzulan terhadap Park Geun-hye akan diambil atau tidak. Pemungutan suara dijadwalkan berlangsung selambat-lambatnya pada 9 Desember 2016. Meski parlemen nanti setuju untuk memakzulkan Park, keputusan akhir berada di tangan Mahkamah Konstitusi.
(Wikanto Arungbudoyo)