Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pemakzulan Presiden Park Diumumkan, Militer Korsel Tingkatkan Keamanan

Rufki Ade Vinanda , Jurnalis-Jum'at, 09 Desember 2016 |20:01 WIB
  Pemakzulan Presiden Park Diumumkan, Militer Korsel Tingkatkan Keamanan
Rakyat Korea Selatan Rayakan Pemakzulan Park Geun-hye. (Foto: AFP)
A
A
A

SEOUL - Kepala pertahanan Korea Selatan (Korsel) memerintahkan pasukannya untuk meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi ancaman Korea Utara (Korut) yang mungkin memanfaatkan situasi kacaunya politik pasca-pemakzulan Presiden Park Geun-hye yang telah diumumkan secara resmi oleh Juru Bicara Majelis Nasional Korsel, Chung Sye-kyun. Sebagaimana diketahui, pemakzulan Presiden Park telah disetujui anggota Parlemen Korsel dengan perolehan suara 234 berbanding 56 untuk kekalahan Park.

Seperti dilansir Ibtimes, Jumat (9/12/2016) pasca-pengumuman pemakzulan Park tersebut, Menteri Pertahanan Han Min-koo mengadakan pertemuan keamanan dengan otoritas militer untuk membahas kekosongan kekuasaan sementara dan kemudian Perdana Menteri Hwang Kyo-ahn mengambil alih kekuasaan sebagai presiden sementara.

"Militer harus tetap fokus melawan provokasi dari Korut saat ketidakpastian politik seperti sekarang. Korut mungkin saja memanfaatkan situasi keamanan Korsel yang sedang rentan. Mereka mungkin melakukan provokasi memalui berbagai cara termasuk nuklir, misil, serangan lokal, dan peretasan yang dapat memicu kebingungan di masyarakat," ujar Hwang.

Parlemen Korsel segera menyerahkan dokumen pemakzulan Presiden Park ke Mahkamah Konstitusi Korsel. Mereka akan memutuskan apakah mengikuti keputusan parlemen untuk mencabut mandat Park sebagai Presiden Korsel atau menolaknya. Proses persidangan di Mahkaman Konstitusi diperkirakan membutuhkan waktu cukup lama.

"Korut bisa meningkatkan ketegangan militer sebagai upaya untuk memperburuk krisis politik di Korsel, meskipun hingga saat ini tidak ada tanda-tanda dari mereka," tambah seorang pejabat Korsel yang tidak disebutkan namanya.

Pemakzulan ini membuat Park Geun-hye menjadi presiden pertama Korsel yang diturunkan dari jabatannya. Sementara itu, menanggapi keputusan Parlemen Korsel, Presiden Park kembali meminta maaf kepada masyarakat.

"Mulai sekarang saya akan mengikuti semua proses di Mahkamah Konstitusi dan penyelidikan nasihat independen dengan tenang sesuai prosedur dan hukum. Saya berharap perdana menteri yang menjabat presiden sementara akan melakukan yang terbaik untuk meminimalkan vakumnya pemerintahan dalam kegiatan ekonomi dan keamanan dengan tetap bersatu dengan tekad yang luar biasa," tutur Park. (rav)

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement