Menteri Kehakiman Brasil Alexandre Moraes menuturkan bahwa kerusuhan berdarah di Roraima adalah hasil dari konflik internal di PCC dan tidak berhubungan dengan pembantaian di penjara Manaus. Ia bersikeras pemerintah Brasil sangat kapabel dalam mengelola penjara. Akan tetapi, pakar keamanan memprediksi masih akan terjadi sejumlah kekerasan penjara setelah insiden di Manaus tersebut.
Kerusuhan di penjara Manaus tersebut sangat mengerikan. Sejumlah mayat napi dimutilasi dan kepalanya dibuang keluar tembok penjara. Tidak hanya itu, jenazah para korban tewas dibakar dalam kobaran api unggun.
Sistem penjara di Brasil sering mendapat kritik dari lembaga pengawas internasional karena dinilai terlalu penuh dan tidak memadai. Penjara di Manaus yang menjadi lokasi kerusuhan tersebut dibangun untuk menampung 454 napi. Namun, berdasarkan laporan media setempat, penjara itu saat ini menampung hampir 600 orang tahanan.
(Wikanto Arungbudoyo)