4. Bisnis dan judi
Jong-nam. (Foto: Telegraph)
Selama dalam pengasingan, Jong-nam dikenal sebagai penjudi. BBC melaporkan, “Tidak mungkin merupakan suatu kebetulan kalau dia sering terlihat mengunjungi kasino di seluruh Asia. Itulah yang membuatnya bisa hidup mewah.”
Laporan serupa juga datang dari editor North Korea Leadership Watch, Michael Madden. Dia menyebut Jong-nam terlibat dalam suatu bisnis hiburan. Dia juga meyakini bahwa kakak tiri Jong-un itu ada hubungannya dengan kegiatan pencucian uang di seluruh Asia Tenggara.
Sebuah surat kabar di Moskow pada 2012 pernah mengulas kesulitan keuangan yang dihadapi Jong-nam. Diwartakan, Jong-nam pernah diusir keluar dari suatu hotel mewah di Macau karena berhutang sebesar USD15 ribu atau Rp199,8 juta.
5. Pengkritik yang tak tertarik pada kedudukan
Sumber: AP/Gazette
Dinasti Kim melanggengkan kekuasaannya di Korea Utara 60 tahun lamanya. Kim Jong-nam si cucu yang tak diharapkan, adalah salah satu putra mahkotanya. Meski akhirnya tersingkir, dia dikenal sebagai pengkritik terbesar adiknya, Kim Jong-un.
Dia tidak pernah setuju jika kepemimpinan diwariskan ke adiknya yang satu itu. “Secara pribadi, saya menentang suksesi generasi ketiga,” katanya dalam suatu wawancara dengan media Jepang pada 2010. Waktu itu ayahnya dikabarkan sudah sakit-sakitan.
Jong-nam mendeskripsikan adiknya yang tak kalah tambun, sebagai sosok yang tak punya kepekaan terhadap tanggung jawab. Jong-un juga disebutnya tidak bisa serius. Dia pernah memperingatkan bahwa kepemimpinan Jong-un berpotensi korup, diwarnai kontroversi dan bukan mustahil bisa membawa Korut pada kehancuran.
Kendati demikian, dia mengucapkan, “Saya berharap adik saya bisa memberi yang terbaik bagi kepentingan rakyat Korea Utara, termasuk hidup yang makmur.” Dia pun mengindikasikan, tidak punya ketertarikan sama sekali terhadap kursi yang ditinggalkan kakek dan ayahnya.
(Silviana Dharma)