Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kakak Tiri Jong-un Diduga Tewas karena Racun Ikan Buntal

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Kamis, 16 Februari 2017 |18:37 WIB
Kakak Tiri Jong-un Diduga Tewas karena Racun Ikan Buntal
Kakak tiri Kim Jong-un, Kim Jong-nam, terlihat di Jepang pada 2010 (Foto: Shizuo Kombayashi/Associated Press)
A
A
A

KUALA LUMPUR – Otoritas Malaysia sudah selesai melakukan otopsi terhadap jenazah Kim Jong-nam, kakak tiri Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un. Sebagaimana diberitakan, pria berusia 46 tahun itu tewas diracun di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia, pada Senin 13 Februari 2017 pagi waktu setempat.

Sumber dari badan intelijen Korea Selatan (Korsel) mengatakan para pelaku adalah agen mata-mata Korut. Diwartakan Straits Times, Kamis (16/2/2017), pelaku menyemprotkan racun dalam dosis yang mematikan kepada Kim Jong-nam.

Otoritas menyebut kemungkinan ada dua jenis racun yang digunakan, yakni risin dan tetrodotoksin (TTX). Risin adalah protein beracun yang terkandung dalam biji pohon jarak atau biji kasturi. Sementara TTX adalah racun mematikan yang digunakan oleh ikan buntal. Risin cukup lambat dalam membunuh seseorang sedangkan TTX melumpuhkan dan membunuh korban dengan cukup cepat.

Kim Jong-nam diduga dibunuh oleh dua agen mata-mata Korut, salah satu di antaranya adalah seorang perempuan asal Indonesia. Para pengamat menduga, pembunuhan tersebut sebagai bagian dari skema Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un untuk menihilkan ancaman potensial terhadap kepemimpinannya.

Putra sulung Kim Jong-il itu dibunuh saat hendak menaiki pesawat tujuan Macau. Berdasarkan CCTV bandara, Jong-nam tiba-tiba didekati oleh dua orang perempuan. Ia kemudian merasa tidak enak badan dan meminta pertolongan kepada petugas bandara. Kim Jong-nam meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.

(Wikanto Arungbudoyo)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement