Dokter Noor Nisham mengungkap, sejauh ini baru satu post mortem yang sudah dijalankan secara profesional dan sesuai persyaratan hukum. Pemeriksaan tersebut dilakukan pada Rabu 15 Februari. Sementara itu, masih ada sampel lain yang sedang dianalisis di laboratorium.
Ia menambahkan, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau luka baru. Klarifikasi ini menggugurkan hipotesa sebelumnya bahwa Kim Jong-nam dibunuh dengan jarum beracun.
Melansir Channel News Asia, ketika ditanya apakah warga Korut yang terbunuh itu adalah Kim Jong-nam, sang dokter menjawab, “Kami tidak tahu.” Dia hanya memaparkan sejumlah penjelasan medis dan langkah-langkah untuk mengidentifikasi identitas korban.
“Sekarang ini, kami sedang melakukan pemeriksaan post mortem eksternal untuk mengidentifikasi wajah, bekas luka, tahi lalat dan segalanya. Jadi dalam waktu singkat, kita akan bisa mendapatkan hasil identifikasi gigi, sidik jari, DNA, kecocokan wajah dan tubuh. Kita harus punya rekam jejak DNA dan medis, serta gigi dari keluarganya untuk mengidentifikasi seseorang,” urai dia.
Putra Kim Jong-nam, Kim Han-sol, kabarnya sudah tiba di Kuala Lumpur pada Senin 20 Februari malam waktu setempat. Namun ditunggu-tunggu, yang bersangkutan tak jua menampakkan batang hidungnya. Selain Han-sol, otoritas setempat menyatakan, belum ada anggota keluarga lain yang datang.
(Silviana Dharma)