Delfi bukan satu-satunya yang menuntut, puluhan keluarga korban lainnya dari China juga datang mengajukan gugatan hukum setelah dua tahun dibiarkan luntang lantung tanpa kepastian.
Keluarga korban MH370 melayangkan gugatan hukum. (Foto: Reuters)
Di tengah suasana duka, rasa kehilangan justru mempersatukan orang-orang. Keluarga dan kerabat korban berkumpul, bersatu menjadi satu keluarga baru yang saling menguatkan. Sebab hanya mereka yang dapat mengerti kesedihan satu sama lain.
Amanda Lawton dari Brisbane, Australia mengaku senang bisa bertemu dengan sesama keluarga dan kerabat korban pesawat MH370 yang hilang misterius tiga tahun lalu. Demikian perempuan cantik itu mengatakan saat menghadiri peringatan ketiga hilang MH370 di Publika pada Sabtu 4 Maret 2017. Pada acara seperti ini, mereka berkumpul mendiskusikan langkah selanjutnya yang harus diambil untuk mendesak pemerintah meneruskan pencarian.
“Ini merupakan kesempatan bagus bagi kami sesama keluarga korban untuk bersama-sama dan membicarkan tentang langkah selanjutnya. Emosi kami naik turun dan banyak sekali air mata. Bahkan kami sulit percaya kalau insiden ini sudah berlalu selama tiga tahun sekarang. Saya berharap lebih banyak lagi bukti dimunculkan dan kami ingin pencarian dilanjutkan,” ujar Lawton yang kehilangan kedua orangtuanya, Bob dan Kathy Lawton, seperti disitat dari Free Malaysia Today.
Keluarga korban lain yang kehilangan suaminya, Jacquita Gomes mengatakan, “Kami mengerti perasaan satu sama lain, dan ini merupakan waktu yang baik bahwa kami akhirnya bisa bertemu muka. Ini lebih baik daripada hanya berkomunikasi lewat Whatsapp.”