Di sisi lain, Presiden Mitterand juga punya harapan tertentu akan sikap pemerintah RI terkait munculnya gelombang anti-penduduk Eropa oleh masyarakat pribumi Kanak di salah satu daerah koloni mereka, Nouvelle-Calédonie (Kaledonia Baru).
Pasalnya, Indonesia bersama Australia sempat menyatakan dukungannya terhadap kemerdekaan warga pribumi Kanak jelang Referendum pada Juli 1987. Sikap Indonesia dirasa penting buat Mitterand, lantaran ternyata terdapat ribuan populasi warga Indonesia asal Pulau Jawa di Kaledonia Baru.
Selebihnya, kedatangan Presiden Mitterand turut membawa agenda kerjasama bilateral yang meliputi bidang transfer teknologi, keamanan kawasan dan perdagangan. Ditambah proyek ekspansi Bandara Soetta dan Club Mediterranee senilai USD27 juta di Bali.
(Randy Wirayudha)