Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

NEWS STORY: Pemimpin Negeri Napoleon, Bandara Soetta & Orang Jawa di Koloni Prancis

Randy Wirayudha , Jurnalis-Sabtu, 01 April 2017 |10:01 WIB
NEWS STORY: Pemimpin Negeri Napoleon, Bandara Soetta & Orang Jawa di Koloni Prancis
Ilustrasi (Foto: SINDO)
A
A
A

Kunjungan Presiden Mitterand ini berlangsung empat hari dan tidak hanya bertemu Presiden kedua RI Soeharto di Jakarta, tapi juga ada agenda perjalanan ke Bandung dan Bali. Kunjungan ini jadi kunjungan balasan, setelah Presiden Soeharto lebih dulu bertandang ke Prancis pada 1972.

Tentu isu-isu yang jadi bahan “obrolan” Presiden Soeharto dan Presiden Mitterand kala bertemu saat itu, berbeda cukup jauh dari apa yang jadi pembahasan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden François Hollande pada Rabu, 29 Maret 2017.

Di masa-masa 1986 itu, sebagaimana dilansir United Press International (UPI) isu utama yang menyelimuti kedua negara adalah isu uji coba nuklir Prancis di Pasifik Selatan.

Ya, negara-negara Asia Pasifik, terutama Selandia Baru, menentang kebijakan uji coba nuklir Prancis di kawasan koloni mereka di Pasifik Selatan. Sebut saja di Atol Muroroa, French Polynesia.

Kebijakan pemerintah RI sendiri, sedianya mendukung pernyataan Perdana Menteri Selandia Baru kala itu, David Lange, soal zona antinuklir di kawasan Pasifik. Ini yang kemudian jadi salah satu bahan pembicaraan Presiden Soeharto pada Mitterand.

“Kami orang Indonesia pada dasarnya adalah masyarakat yang ramah dan santun dan kami hanya akan terus diam soal ini,” cetus Menteri Luar Negeri RI kala itu Mochtar Kusumaatmadja.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement