Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Duh Gusti... Jenazah Bayi Ini Dimasukkan ke Tas karena Tak Mampu Bayar Biaya Sewa Ambulans

Demon Fajri , Jurnalis-Jum'at, 14 April 2017 |09:13 WIB
<i>Duh Gusti</i>... Jenazah Bayi Ini Dimasukkan ke Tas karena Tak Mampu Bayar Biaya Sewa Ambulans
Tas yang membawa jenazah bayi (Foto: Ombudsman)
A
A
A

Saat itu, cerita Irsan, orangtua bayi sedang panik dan sedih lantaran anak keempatnya meninggal dunia. Sehingga, orangtua bayi mencari cara asal jenazah anaknya bisa dibawa pulang ke kampung halaman di Kabupaten Kaur, yang mana pada hari itu juga akan di kebumian di tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat.

Atas inisiatif sendiri, terang Irsan, dalam kondisi panik sekaligus berduka tersebut, orangtua bayi memasukkan jenazah anaknya kedalam tas pakaian yang berukuran cukup besar. Dengan menggunakan kendaraan umum atau jasa mobil travel tujuan Kabupaten Kaur.

"Itu mereka lakukan karena takut pihak travel tidak akan mengizinkan membawa jenazah dalam angkutannya. Makanya mereka terpaksa melakukan hal tersebut," beber Irsan.

Di mana saat menggunakan jasa mobil travel tersebut, kata Irsan, kakak perempuan dan ayah bayi bersandiwara sebagai pasangan suami istri. Saat di atas mobil tersebut, ulas Irsan, sopir travel sempat meminta tas yang dibawa orangtua bayi diletak kedalam bagasi.

Namun, kakak Perempuan, dari ayah sang bayi menyampaikan kepada sopir travel bahwa tas yang dibawa tersebut berisikan kue pernikahan. Sehingga tidak memungkinkan jika diletakkan ke dalam bagasi, tentunya akan hancur. Pada akhirnya sopir travel bisa memahami dan mengerti, sehingga tas berisikan bayi yang sudah meninggal dunia itu dipangku oleh ayah bayi.

"Ayah bayi mengaku, sedih selama lima jam perjalanan pulang ke kampungnya dari Kota Bengkulu sambil memangku jenazah anaknya yang dimasukkan didalam tas. Tiba di rumahnya, bayi itu langsung dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) disamping makam anak ke-duanya yang sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu," ujar Irsan.

Irsan menyampaikan, orangtua bayi mengaku sedih atas mahalnya biaya sewa mobil ambulans di salah satu rumah sakit di Kota Bengkulu tersebut. Terlebih, tidak adanya toleransi untuk masyarakat kurang mampu dalam biaya sewa jasa mobil tersebut. Namun, kata Irsan, dari Ombudsman hal tersebut merupakan sebuah ironi pelayanan publik di "Bumi Rafflesia", yang mesti diperbaiki, sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi.

"Jelas kami miris atas kejadian itu," sampai Irsan.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement