Kegelisahan Eropa
Lira Turki menguat menjadi 3,65 terhadap dolar AS di perdagangan Asia setelah referendum, dari angka 3,72 pada Jumat lalu.
Politisi Eropa, yang memiliki hubungan kurang baik dengan Turki, menyatakan keprihatinannya. Komisi Eropa, badan eksekutif Uni Eropa, mengatakan bahwa hasil pemungutan suara itu menandakan bahwa Ankara harus mencari "kesepakatan nasional yang luas" dalam penerapannya.
Hubungan mencapai titik terendah selama kampanye referendum ketika negara-negara Uni Eropa, termasuk Jerman dan Belanda, melarang menteri-menteri Turki melakukan kampanye di negara mereka untuk mendukung perubahan.
Erdogan menyebut langkah itu sebagai "tindakan Nazi" dan mengatakan bahwa Turki akan mempertimbangkan kembali hubungan dengan Uni Eropa setelah bertahun-tahun berusaha untuk menjadi anggotanya.
"Tidak peduli hasilnya, referendum Erdogan hanya untuk membelah negaranya..," Manfred Weber, pemimpin kelompok kanan-tengah mengatakan dalam sebuah tulisan di akun twitter pribadinya.
Setelah pemungutan suara, Erdogan berniat meninjau kembali pemberlakuan hukuman mati, sebuah langkah yang hampir pasti akan mengakhiri hubungan keanggotaan Ankara dengan Uni Eropa.
(Rifa Nadia Nurfuadah)