BENGKULU – Bengkulu tergolong dalam provinsi rawan bencana termasuk gempa tektonik dan tsunami, karena berada di zona subduksi (tumbukan) pertemuan lempeng aktif Indo-Australia dan Eurasia.
Terletak di sisi timur laut Samudra Hindia atau sekira 150 kilometer dari tumbukan pertemuan lempeng bumi, provinsi berjuluk Bumi Rafflesia itu memang rawan dilanda gempa dengan kekuatan kecil hingga besar yang bahkan berpotensi tsunami.
Kepala Kantor SAR Bengkulu, Agolo Suparto mengatakan, ada 241 desa dan kelurahan di pesisir pantai Bengkulu ditetapkan sebagai rawan bencana gempa. Provinsi yang berbatasan dengan Sumatera Barat itu terletak pada jalur sesar (patahan) semangko yang aktif bergeser.
''Patahan tersebut menyimpan energi yang besar. Jika suatu saat energi tersebut dilepaskan, maka akan menimbulkan gempa bumi,'' kata Agolo, Senin (8/5/2017).
''Jika energi tersebut terjadi secara tiba-tiba secara sekaligus, maka akan menimbulkan gempa dahsyat,'' sambung Agolo.