Ketika ditanya pendapatnya soal gugatan tersebut sebelum sidang dengar pendapat, Mildred menegaskan, “Ini soal prinsip, ini soal hukum. Saya tidak merasa hukumnya sudah benar. Jika kami menang, kami akan membantu banyak orang. Saya tahu kami punya beberapa musuh, tetapi kami juga punya teman-teman. Jadi tidak akan ada bedanya ada musuh atau tidak.”
Baik Richard maupun Meldred tidak pernah menghadiri sidang. Namun pikirannya terwakilan melalui sebuah surat yang dibacakan pengacaranya di pengadilan.
“Katakan kepada Hakim, saya mencintai istri saya dan tidak adil kalau saya tidak bisa tinggal bersamanya di Virginia,” serunya dalam surat itu.
Kisah Richard dan Mildred telah diabadikan ke layar kaca dengan judul 'Loving'.
Hakim terenyuh. Pada ketukan palu terakhirnya 12 Juni 1967, MA memutuskan larangan menikah lintas ras melanggar konstitusi. Virginia menjadi negara bagian pertama yang mencabut kebijakan tersebut, diikuti oleh 16 negara bagian lainnya. Hanya Alabama yang baru meniadakannya pada 2000.
“Di bawah Konstitusi kita, kebebasan untuk menikah atau tidak, seseorang dari ras lain berhak tinggal dengan pasangannya dan tidak bisa dicampuri oleh negara. Keyakinan ini harus dibalik. Demikian hukumnya,” kata hakim mengacu kepada amandemen ke-14.
Butuh sembilan tahun untuk memperjuangkan cinta mereka sah di mata hukum. Richard dan Meldred akhirnya bisa membangun rumah, tinggal secara terbuka.
Delapan tahun berlalu setelah mereka memenangkan gugatan. Lovings kecelakaan. Mobil mereka bertabrakan dengan seorang pengendara mabuk ketika hendak pulang pada Sabtu malam.
Richard meninggal dalam insiden tersebut. Mildred selamat, dia melanjutkan hidup. Tetapi tak pernah menikah lagi. Dia tetap tinggal di rumah yang dibangun suaminya hingga akhir hayatnya, di kelilingi keluarga dan teman-teman.
(Silviana Dharma)