“Mereka juga bisa bertemu di lokasi lain. Tapi intinya adalah untuk melakukan pembicaraan yang substantif,” urainya.
Kushner dan Greenblatt adalah dua pejabat yang banyak membantu Trump menjadwalkan kunjungan ke Yerusalem pada 22-23 Mei. Sang menantu juga berperan penting merencanakan pertemuan Trump dengan pemimpin Arab Saudi beberapa waktu lalu untuk memperkukuh perlawanan terhadap teroris dan ekstremisme.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika kedua orang ini sekali lagi dipercayakan untuk memimpin misi perdamaian AS untuk Timur Tengah. Pejabat Gedung Putih yang sama menekankan, kedua penasihat presiden itu sangat menghormati proses negosiasi dan bekerja sama dengan kementerian lain, seperti Kementerian Luar Negeri yang diketuai Rex Tillerson dan Dewan Keamanan Nasional pimpinan H R McMaster.
“Presiden Trump telah memperjelas bahwa bekerja untuk mencapai kesepakatan damai antara Israel dan Palestina merupakan prioritas utama baginya. Dia sangat percaya kalau perdamaian itu mungkin terwujud,” tegasnya.
(Silviana Dharma)