Pada 1901, Pat diangkat oleh Presiden Theodore Roosevelt sebagai Kolektor Bea Cukai di El Paso pada 2 Januari 1902. Lalu pada 1903, Pat terlibat dalam sebuah perkelahian publik dengan karyawannya, George Gaither. Kedua pria itu kemudian didenda karena mengganggu ketenangan. Pat lalu dipecat pada 1906 dan kembali ke New Mexico.
Secara finansial, Pat mengalami kegagalan. Ia adalah seorang penjudi dan peminum berat dan kerap berutang. Ketika ia tak bisa membayar sesuatu, Pat kerap melelang barang-barang pribadinya. Teman Pat, George Curry, yang merupakan Gubernur Teritorial New Mexico berjanji untuk menunjuknya sebagai pengawas penjara teritorial di Santa Fe. Namun ketika mengetahui situasi Pat, Curry menarik tawarannya.
Suatu ketika, Pat terlibat pertentangan dengan sang anak, Dudley, terkait permasalahan tanah. Dudley diketahui menggunakan tanah yang disewa Pat selama lima tahun untuk berternak kambing. Sayangnya Pat tidak setuju dengan apa yang dilakukan putranya tersebut dan memaksa Dudley untuk menjual kambingnya.
Sekira 1.800 ekor kambing milik Dudley kemudian dijual kepada Carl Adamson. Pat kemudian melakukan transaksi jual-beli tersebut di sebuah kandang kuda di Las Cruces, New Mexico. Siapa sangka, hal tersebut membawa Pat ke kematiannya. Ia ditembak oleh seseorang yang tidak dikenal dan jasadnya ditinggal begitu saja di jalan.
Rekan bisnis kambing Dudley, Jesse Brazel, mengaku bahwa ialah yang menjadi pelaku penembakan Pat. Ia meminta polisi untuk menahannya. Sayangnya, Carl Adamson yang berada di lokasi kejadian perkara menolak untung menjadi saksi dalam persidangan Brazel sehingga akhirnya ia dibebaskan. Hingga saat ini tak ada satu pun orang yang ditahan atas kematian Pat.
(Rifa Nadia Nurfuadah)