Tuduhan tindak kriminal terhadap Saakashvili bahkan telah banyak diketahui dunia internasional saat Poroshenko memberinya kewarganegaraan Ukraina dengan dekrit khusus. Tak hanya itu, Poroshenko menjadikan Saakashvili sebagai Gubernur Odessa pada Mei 2015.
Pencabutan kewarganegaraan Ukraina milik Saakashvili membuat posisi mantan mahasiswa hukum tersebut menjadi rumit karena saat ini dia tidak memiliki kewarganegaraan. Setelah menerima kewarganegaraan Ukraina pada 2015, secara otomatis kewarganegaraan Georgia milik Saakashvili tidak berlaku lagi karena Ukraina tidak mengizinkan kewarganegaraan ganda.
Saakashvili berkuasa sebagai Presiden Georgia pada 2004 pasca-Revolusi Mawar (Rose Revolution) yang menumbangkan Presiden Eduard Shevardnadze. Pemerintahannya mendapat dukungan dari Amerika Serikat (AS) dan berkuasa sampai dikalahkan oleh Giorgi Margvelashvili.
Sebagai Presiden Georgia, pada 2008 Saakashvili melancarkan serangan terhadap Ossetia Selatan yang telah mendeklarasikan kemerdekaannya. Rusia yang mengakui kemerdekaan Ossetia Selatan dan Abkhazia kemudian merespons dengan melakukan intervensi memicu pecahnya Perang Rusia-Georgia pada 7 Agustus 2008.
Setelah setahun ditunjuk menjadi Gubernur Odessa Oblast, pria berusia 49 tahun itu dipaksa mundur dari jabatannya menyusul hubungan yang memburuk dengan pihak berwenang Ukraina.
(Rahman Asmardika)