"Saya baru pulang dari dapil, kantor camat saja kamar mandinya di dalam. Kamarnya luas, pegawainya di luar sama. Ini masa lembaga tinggi negara," papar Anton.
Selain membangun gedung baru, DPR juga mengusulkan untuk membangun alun-alun demokrasi, perpustakaan, hingga museum parlemen. Bahkan, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyebut perlunya dibangun apartemen di dalam Kompleks DPR agar anggota tidak lagi harus tinggal jauh dari Gedung Parlemen.
"Kita lihat nanti harus ada dong (apartemen). Sudah aku bilang rumah DPR itu jauh ya enggak? Sudah tidak memadai, lebih bagus, lebih dekat. Tapi itu nanti seluruh pembahasan anggaran," tuturnya.
Namun begitu, pembahasan RAPBN 2018 baru akan dilakukan setelah pembacaan nota keuangan pada 16 Agustus 2017. Setelah dibacakan, hasil rapat akan dibawa ke komisi-komisi, kemudian dibahas kembali melalui Badan Anggaran (Banggar) DPR dan pemerintah.
"Nanti kan nota keuangan baru disampaikan tanggal 16. Ya enggak? Habis itu nanti DPR komisi akan kerja dengan mitra masing-masing. Sebelumnya dibahas di Komisi V baru Banggar dengan pemerintah rapat selesai rapat baru diundangkan UU APBN tahun 2018," pungkasnya.
(Ulung Tranggana)