FREETOWN - Para petugas penyelamat telah menemukan hampir 400 jenazah dari longsoran tanah di daerah pinggiran ibu kota negara Sierra Leone, Freetown. Sementara itu, operasi pencarian dan penyelamatan terus dilancarkan dan rumah-rumah jenazah bergelut dengan masalah kekurangan tempat untuk meletakkan jasad para korban.
Presiden Ernest Bai Koroma telah meminta para warga kota Regent dan daerah-daerah lainnya yang terkena banjir di sekitar Freetown untuk segera pindah dari wilayah mereka tinggal agar para petugas dapat melanjutkan pencarian korban selamat, yang kemungkinan masih terkubur di bawah tumpukan tanah.
Puluhan rumah tertimbun tanah ketika satu sisi gunung di Regent ambruk pada Senin pagi. Tragedi itu merupakan salah satu bencana alam yang paling banyak merenggut korban jiwa di kawasan Afrika dalam beberapa tahun terakhir ini.
"Sementara pencarian terus dilanjutkan, kami telah mengumpulkan hampir 400 jenazah, tapi jumlahnya mungkin bisa bertambah menjadi lebih dari 500," kata kepala koroner Seneh Dumbuya kepada Reuters, seperti dilansir Antara, Rabu (16/8/2017).
BACA JUGA: Innalillahi! Musibah Tanah Longsor Sierra Leone, Ratusan Orang Diperkirakan Tewas
Mayat-mayat terus berdatangan di rumah pusat penyimpanan jenazah, yang sudah penuh sesak pada Selasa 15 Agustus. Jasad-jasad itu diletakkan di lantai dan di halaman luar karena kekurangan ruang penyimpanan, kata seorang saksi mata.