Dalam keadaan tertekan dan terpuruk itu, Bung Karno banyak merenung tentang kebangsaan di pantai di bawah pohon sukun. Saat itulah, Bung Karno mendapat ide tentang lima sila dalam Pancasila."Tiba-tiba dia melihat daun sukun itu terjatuh, ada lima. Itulah awal terpikirkan idelologi Pancasila, sehingga punya lima sila seperti yang sekarang. Bung Karno adalah penggali Pancasila," ungkapnya.
Ditambahkan dia, ketika terjadi gonjang ganjing oleh sekelompok orang yang ingin mengganti Pancasila, Toto mengaku, sebagai dasar negara Pancasila haruslah dipertahankan dengan segenap tenaga."Banyak yang mengatakan, Pancasila belum mati. Tetapi kita harus mengatakan Pancasila tidak pernah mati, harus kita pertahankan sampai titik darah yang penghabisan," jelas pria kelahiran Jerman ini.
Toto mengimbau kepada segenap masyarakat yang hadir untuk bersama-sama menjaga Pancasila sebagai dasar negara, karena Pancasila merupakan cita-cita luhur bangsa. "Kemerdekaan itu adalah sesuatu yang harus dipertahankan, karena kemerdekaan Indonesia bukan hadiah penjajah, tapi dari perjuangan, darah, materi, dan jiwa rakyat Indonesia seluruhnya," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Gebyar Merdeka HUT RI Ke-72 Cluster Melia Garden Arthur Manoppo mengatakan, acara tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh warga sekitar."Ini adalah acara warga, setiap tahun kita buat kegiatan rutin. Ini kebetulan, karena topiknya tentang kemerdekaan, kita dikasih acara mengenang pahlawan. Kebetulan Pak Toto sepupu saya," katanya.
(Khafid Mardiyansyah)