TOKYO – Jepang mengeluarkan pernyataan keras pada Selasa 22 Agustus 2017. Pasalnya, Negeri Sakura meminta dunia untuk terus menekan Korea Utara demi mengekang program pengembangan rudal dan senjata nuklirnya.
Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono. Sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu (23/8/2017) Kono mengatakan, tekanan harus dipertahankan hingga Korea Utara mulai menunjukkan keinginannya untuk melucuti program nuklirnya.
BACA JUGA: Perwakilan AS Sebut Tangkal Ancaman Korut Jadi Prioritas Utama Trump
BACA JUGA: Alhamdulillah! Korut Umumkan Penundaan Serangan Rudal ke Guam
Terkait tekanan, Dewan Keamanan PBB tidak henti-hentinya mengeluarkan resolusi dan sanksi terhadap Korea Utara agar negara tersebut mau menghentikan program nuklirnya. Bahkan Pyongyang pun tak mengindahkan permintaan dari sekutunya utamanya yaitu China.
Korea Utara mengklaim, program senjatanya dianggap perlu demi menangkal ancaman dari Amerika Serikat. Namun hal ini tentu saja ditentang oleh dua negara tetangganya, Jepang dan Korea Selatan, yang memandang program rudal dan nuklir tersebut sebagai sebuah ancaman yang berbahaya.
“Ini bukan saatnya untuk membahas (dimulainya kembali) perundingan enam negara. Ini saatnya memberi tekanan,” tegas Kono. Sekadar informasi, perundingan enam negara merupakan negosiasi internasional untuk mendenuklirisasi Semenanjung Korea yang melibatkan Korea Selatan dan Utara, Amerika Serikat, Rusia, China, serta Jepang.