SEOUL – Dengan mengenakan busana tradisional Korea dan senyum lebar yang tersungging di bibirnya, perempuan tua itu menyampaikan berita mengenai uji coba bom nuklir keenam Korea Utara (Korut) dengan antusias. Dengan penyampaian yang khas, dia mengumumkan bahwa uji coba bom hidrogen yang digelar akhir pekan lalu tersebut sebagai sebuah ‘kesuksesan yang sempurna’ dan langkah penting dalam ‘program nuklir Korut’.
Peran sebagai corong suara pemerintah DPRK, nama resmi Korut, telah dijalankan Ri Chun Hee selama puluhan tahun. Dalam beberapa tahun belakangan, wajah nenek berusia 74 tahun itu mulai sering terlihat seiring dengan peningkatan aktivitas militer dan nuklir Korut.
Bagi warga Korut, Ri adalah pahlawan nasional yang pertama kali muncul di televisi pada 1971 setelah meninggalkan karier berakting untuk menjadi penyiar di Korean Central Television (KCTV).
Penyampaian dramatis Ri membuatnya berbeda dengan para penyiar lainnya di Korut, baik ketika mengecam tindakan negara-negara Barat dengan nada kemarahan, atau membanggakan keberhasilan rezim Korut dan kekuatan pemimpinnya.
"Dia orang yang tepat untuk menyuarakan sikap keras garis keras Korea Utara. Tidak ada orang lain yang memiliki kekuatan dalam suaranya seperti dia. Suaranya tepat untuk berbicara mengenai senjata nuklir atau rudal," kata Ahn Chan-il, seorang pembelot Korea Utara yang sekarang tinggal di Korea Selatan (Korsel) sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (6/9/2017).
Meski sering tampil dengan nada keras, Ri juga pernah memperlihatkan sisi lembutnya saat menangis di depan kamera saat mengumumkan meninggalnya Pendiri Korut, Kim Il-sung pada 1994 dan menunjukkan kesedihan mendalam saat menyampaikan kabar kematian putra Kim Il-sung, Kim Jong-il pada 2011.
Sebenarnya Ri resmi pensiun pada 2012, namun ia kembali dibawa ke depan kamera untuk menyampaikan pengumuman-pengumuman penting. Siaran mengenai uji coba nuklir Korut pada Minggu, 3 September lalu memperlihatkan perannya yang panjang dan masih diperlukan bahkan di masa pemerintahan Kim Jong-un, yang diketahui telah menyingkirkan beberapa pejabat dan petinggi militer.