"Dengan menurunkan kualitas pelayanan, itu sama dengan menyuruh penumpang pindah atau tidak jadi pelanggan lagi," cetusnya.
Sementara itu, dengan adanya stiker di dalam bus dan angkot, para sopir dan kernet bisa leluasa untuk mengusir PMKS yang akan masuk ke dalam angkutannya.
"Dengan adanya stiker itu, sopir dan kernet kalau menemukan ada PMKS masuk ke dalam, usir aja. Saya sudah bilang tadi ke para sopir. Kalau enggak (diusir), lapor ke kita, saya ambil nanti orangnya. Ini harus tegas," timpal Tono.
(Risna Nur Rahayu)