JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membacakan puisi saat bertemu warga Indonesia di Singapura. Kedatangan Kepala Negara itu dalam rangka merayakan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Singapura. Kedua negara ini juga merupakan penggagas terbentuknya ASEAN.
Presiden Jokowi membacakan puisi saat seorang mahasiswa Indonesia yang tengah belajar di salah satu perguruan tinggi di Singapura dengan jurusan pemasaran, Gilang, berada di panggung untuk menjawab pertanyaan dari orang nomor satu di Tanah Air tersebut. Gilang pun berhasil membawa sepeda setelah mengucapkan Pancasila. Namun, meski berhasil mendapatkan sepeda, Gilang urung meninggalkan Presiden Jokowi di panggung. Ia lalu menulis puisi dan sempat membacakan puisi karyanya tentang patah hati yang disimpan di telepon genggamnya itu.
"Baca puisi cepat sekali, kok kayak gitu," kata Jokowi usai mendengarkan Gilang membaca puisi.
BACA JUGA: Awali Pertemuan, Jokowi Jalan Pagi dan Tanam Pohon Bersama PM SingapuraÂ
Alhasil, mantan Gubernur DKI Jakarta itu langsung melanjutkan membaca puisi dari telepon genggam mahasiswa yang akan menyelesaikan studi pada Oktober tahun ini. Berikut penggalan puisi patah hati karya Gilang yang dibacakan Presiden Jokowi:
"Tanpa menunggu gelap
Mereka putuskan janji sebelumnya
Dan menggantinya dengan kesedihan
Akan tetapi, sepi tak pernah terlihat melekat padamu
Â
Aku tahu, kau paling kuat
Tapi, mungkinkah manusia biasa yang tiada berkekuatan dewa ini mampu bertahan?
Perihal menyembunyikan sepi"
"Ini puisinya bagus banget," ucap Jokowi.
BACA JUGA: Tandai 50 Tahun Hubungan, Presiden Jokowi dan PM Singapura Tanam Pohon Bersama
Sebelum meninggalkan panggung, Gilang meminta izin kepada Presiden Jokowi untuk berbicara. Ia berpesan agar semua pelajar dan mahasiswa Indonesia di Singapura kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan studinya.
"Buat ngebantuin Pak Jokowi, saya pengen kita semua yang bangun sama-sama Indonesia," ujarnya.‎‎
Dalam setiap kunjungan kerjanya di Tanah Air, Presiden Jokowi juga dikenal sering membagi-bagikan sepeda kepada masyarakat. Sehingga, acara temu kangen warga Indonesia di Singapura juga ‎diwarnai dengan bagi-bagi sepeda.
BACA JUGA: Temui PM Singapura, Ini Empat Isu yang Dibahas Presiden Jokowi
Temu Kangen Presiden Jokowi dan Ibu Negara yang dihelat di KBRI Singapura dihadiri sekira 1.600 orang pada Rabu 6 September 2017 malam. Warga Indonesia di sana juga meminta hadiah sepeda dari Kepala Negara.
"Sepedanya, Pak, sepeda, Pak," teriak mereka sedikit histeris.
Oleh karena itu, saat memanggil warga Indonesia yang memenuhi halaman tengah KBRI, hampir semua WNI itu ingin dipanggil ke atas panggung. Sebab, mereka ingin mendapatkan sepeda dari Presiden Jokowi.
Zaki dari Banyuwangi misalnya, ia berhasil menyebut 6 provinsi yaitu Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Papua; sebagai jawaban atas pertanyaan Jokowi. Alhasil, setelah bersalaman, Zaki pun menanyakan hadiah sepeda, "Dikasih sepeda enggak ?" tanya dia.
BACA JUGA: Formasi 50 Pesawat Tempur Menandai Hubungan Bilateral Indonesia-Singapura
Presiden Jokowi kemudian hanya mempersilakan Zaki kembali ke tempatnya. "Sepedanya Pak," kembali Zaki bertanya. Presiden pun hanya tersenyum. Saat Zaki menuruni tangga panggung, Presiden pun berkata, "Sana ambil sepedanya," kata Jokowi.
Mendengar jawaban dari Kepala Negara, Zaki pun kegirangan dan mencoba hadiah sepedanya tersebut.
Follow Berita Okezone di Google News
(rfa)