Tak lama setelah rencana itu rampung, Imran diciduk polisi. Kementerian Dalam Negeri Singapura menyatakan, penangkapan Imran ini berdasarkan informasi yang diterima otoritas keamanan dari orang-orang yang dekat dengan Imran.
Penangkapan ini juga berkat kampanye otoritas Singapura yang mendorong keluarga, teman dan tetangga untuk melaporkan orang-orang yang dikhawatirkan terindikasi telah teradikalisasi.
Selain Imran, polisi juga menangkap seorang perempuan bernama Shakirah Begam binti Abdul Wahab. Perempuan berusia 23 tahun itu disebut sudah membuka kontak dengan para militan radikal asing semenjak 2013.
BACA JUGA: Militer Filipina: Saat Ini Militan di Marawi Kurang dari 40 Orang
BACA JUGA: Salut! Tembak Kelompok Militan, Presiden Duterte: Saya Siap Mati bagi Filipina