KUTUPALONG - Pemimpin de facto Myanmar sekaligus penasihat negara, Aung San Suu Kyi, telah berulang kali mendapatkan kecaman dari dunia internasional terkait krisis kemanusiaan Rohingya. Sebagai seorang pemenang Nobel Perdamaian pada 1991 dan sebagai seorang pejuang hak asasi manusia (HAM), Suu Kyi terkesan mengabaikan penderitaan Rohingya.
Kini ratusan ribu Muslim Rohingya terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka di Rakhine State menyusul kekerasan yang mereka alami. Meski Pemerintah Myanmar selalu mengelak dan membantah telah melakukan kekerasan, namun 4 warga Rohingya ini memberikan kesaksian mereka tentang perjuangan untuk lari dari penyiksaan.
Keempat Muslim Rohingya tersebut diketahui telah melakukan perjalanan berbahaya ke Bangladesh. Beruntung mereka bisa sampai dengan selamat dan kemudian memberikan pesan khusus pada Aung San Suu Kyi. Seorang pengungsi Rohingya bernama Baser mengisahkan jika ia dulu sibuk meminta warga desanya untuk tetap tenang dan tidak saling berkelahi.
Baca Juga: Sekjen PBB: Aung San Suu Kyi Punya 1 Kesempatan Terakhir untuk Akhiri Krisis Rohingya
Baca Juga: Kasihan... Tak Miliki Tempat Berlindung yang Layak, Ratusan Ribu Warga Rohingya Basah Kehujanan