BANGKOK – Wakil pemimpin junta Thailand menuduh tiga petugas kepolisian telah membantu mantan Perdana Menteri (PM) Yingluck Shinawatra melarikan diri ke luar negeri bulan lalu. Yingluck yang digulingkan oleh militer pada 2014 tidak pernah lagi terlihat sejak dia kabur dari Thailand menjelang pembacaan putusan kasus korupsi yang menjeratnya.
BACA JUGA: Duh! Mantan PM Thailand Kabur Jelang Pembacaan Putusan Kasus Subsidi Beras
Junta militer Thailand mengatakan tidak mengetahui bahwa perempuan berusia 50 tahun itu berencana melarikan diri. Namun, banyak pihak tidak mempercayai pernyataan itu mengingat ketatnya penjagaan terhadap Yingluck yang ditempatkan junta.
Pengamat menduga Yingluck yang terancam hukuman penjara hingga setidaknya 10 tahun telah melakukan perjanjian dengan junta yang kemudian mengizinkannya melarikan diri keluar negeri. Tetapi dugaan itu ditolak junta yang kemudian menuding kepolisian sebagai pihak yang bertanggung jawab.
Pihak berwenang menginterogasi tiga petugas kepolisian pekan ini setelah menyita sebuah mobil yang diduga digunakan untuk mengantarkan Yingluck ke perbatasan dengan Kamboja, lokasi dari mana dia diyakini terbang ke negara ketiga.
"Mereka mengatakan mereka menerima perintah untuk membantu Yingluck melarikan diri," kata Wakil Pemimpin Junta, Prawit Wongsuwon sebagaimana dikutip AFP, Minggu (24/9/2017).
Namun, Prawit menolak mengungkap siapa dalang yang mengatur kaburnya Yingluck dari Thailand. Ketiga polisi yang membantu Yingluck melarikan diri tidak akan menerima tuntutan karena sampai ini tidak ada surat perintah penangkapan untuk Yingluck.