Saudaranya yang lain, Eric Paddock, mengatakan kepada koran Las Vegas Review-Journal, "Seperti asteroid yang jatuh di atas keluarga kami."
"Tidak ada alasan untuk kami membayangkan Stephen akan melakukan sesuatu yang seperti ini."
Kepada para wartawan, Eric menambahkan bahwa saudaranya itu 'sama sekali tidak keranjingan senjata api' dan 'tidak memiliki latar belakang militer'.
"Dia seorang pria yang tinggal di sebuah rumah di Mesquite, menyetir dan berjudi di Las Vegas. Dia berkegiatan, makan burritos."
Namun disebutkan dia memiliki beberapa senjata yang legal. "Dia mungkin memiliki satu senjata (laras) panjang, namun disimpannya di tempat aman," tambah Eric seperti dikutip Stasiun TV CBS News.
Tahun 2012, Paddock pernah mengajukan gugatan hukum dengan landasan kelalaian atas Hotel The Cosmoplitan di Las Vegas karena dia terjatuh akibat 'halangan' di lantai.
Namun gugatan hukum itu ditarik oleh kedua belah pihak pada Tahun 2014.
Penyidik juga sudah mewawancarai pasangan satu rumahnya, Marilou Danley, yang 'tidak lagi dicari sebagai orang yang ingin diketahui'.
Perempuan berusia 62 tahun itu diyakini sebagai pacar Paddock dan -menurut polisi- tidak bersamanya ketika masuk ke hotel Mandalay Bay.
Ditambahkan bahwa Paddock memanfaatkan 'beberapa identifikasi' milik Danley.
Jumlah korban jiwa yang jatuh akibat aksinya merupakan yang terbesar sepanjang sejarah modern Amerika Serikat. Sebelumnya, korban terbesar adalah 49 korban jiwa, dalam penembakan di kelab malam di Orlando, Negara Bagian Florida, pada Juni 2016 lalu.
(Qur'anul Hidayat)