Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kantongi Izin, Operator PLTN Fukushima Akan Kembali Operasikan 2 Reaktor Nuklir Terbesar di Jepang

Djanti Virantika , Jurnalis-Kamis, 05 Oktober 2017 |09:02 WIB
Kantongi Izin, Operator PLTN Fukushima Akan Kembali Operasikan 2 Reaktor Nuklir Terbesar di Jepang
Reaktor nuklir Kashiwazaki-Kariwa, Jepang, yang akan kembali beroperasi. (Foto: The Guardian)
A
A
A

TOKYO – Operator pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima telah mendapat izin untuk mengoperasikan kembali dua reaktor di Jepang. Izin ini mereka dapat pada Rabu 4 Oktober 2017 waktu setempat.

Sebagaimana diberitakan The Guardian, Kamis (5/10/2017), otoritas nuklir Jepang menyetujui izin yang diajukan operator PLTN Fukushima, Tokyo Electric Power (Tepco), untuk kembali mengoperasikan dua reaktor. Dengan izin tersebut, dua reaktor terbesar di dunia dan Jepang, yakni Kashiwazaki-Kariwa, akan kembali dibuka.

Otoritas Regulasi Nuklir (NRA) memutuskan bahwa reaktor nomor 6 dan 7, yang masing-masing berkapasitas 1.356 megawatt, telah memenuhi standar keselamatan baru yang sangat ketat. Standar tersebut dibuat setelah bencana di Fukushima.

BACA JUGA: Gempa Jepang Sempat Pengaruhi Aktivitas PLTN di Fukushima

Keputusan ini telah disetujui oleh lima komisaris berwenang. Mereka sepakat menyetujui pengoperasian kembali dua reaktor nuklir tersebut pada sebuah pertemuan yang digelar Rabu 4 Oktober 2017.

Pemberian izin ini ternyata mendapat kecaman dari aktivis antinuklir. Shaun Burnie, seorang ahli nuklir senior di Greenpeace Jerman, menyebut NRA telah ceroboh dengan mengeluarkan izin tersebut.

"Ini sama saja mengabaikan risiko nuklir yang menyebabkan krisis reaktor triple Tepco pada 2011 di lokasi Fukushima Daiichi. Menyetujui keamanan reaktor di pabrik nuklir terbesar di dunia saat ini merupakan kesalahan nuklir Jepang,” ujarnya.

Mereka yakin keputusan tersebut dapat menimbulkan bencana besar. Pasalnya, menurut salah satu pihak Greenpeace, 23 jalur patahan seismik melintasi situs PLTN Kashiwazaki-Kariwa.

BACA JUGA: Enam Tahun Setelah Bencana Nuklir, Warga Fukushima Mulai Kembali ke Rumah

Pihak Tepco pun merespons penyataan tersebut. Dalam sebuah pernyataan, mereka mengatakan telah mengambil dekomposisi Fukushima Daiichi dan memberikan kompensasi kepada pengungsi.

Meskipun telah mendapat persetujuan NRA, reaktor Kashiwazaki-Kariwa belum kembali beroperasi. Mereka membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dapat kembali dibuka. Gubernur Niigata, Ryuichi Yoneyama, mengatakan peninjauan kembali dapat memakan waktu hingga tiga tahun.

Penentangan tak hanya diberikan oleh pakar nuklir. Pengungsi di Fukushima juga marah atas keputusan regulator tersebut.

"Krisis nuklir Fukushima sudah berakhir. Tepco seharusnya tidak pernah lupa bahwa sebuah kecelakaan nuklir yang serius dapat menyebabkan kerusakan yang sangat besar,” kata Hiroko Matsumoto yang menjadi korban reaktor Fukushima.

BACA JUGA: Radiasi Tinggi Terdeteksi Setelah Lubang Ditemukan di PLTN Fukushima

Tepco telah meminta izin untuk memulai kembali impor bahan bakar fosil. Sebelumnya, izin operasi Tepco dihentikan karena gempa besar dan tsunami yang terjadi di Jepang pada 2011. Gempa tersebut telah membuat reaktor nuklir di Fukushima mengalami kebocoran. Kini, mereka kembali mendapatkan izin untuk mengoperasikan pembangkit nuklir di tempat lain setelah melewati pemeriksaan keselamatan. (DJI)

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement