Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dihantui Penyebaran Wabah, Upacara Orang Mati di Madagaskar Terancam Batal

Rahman Asmardika , Jurnalis-Jum'at, 27 Oktober 2017 |19:01 WIB
Dihantui Penyebaran Wabah, Upacara Orang Mati di Madagaskar Terancam Batal
Isabel Malala Razafindrakoto membawa jenazah putranya yang meninggal di usia tiga tahun. (Foto: AFP)
A
A
A

ANTANANARIVO - Pejabat di Madagaskar telah memperingatkan warganya untuk tidak menggali kembali jasad keluarga dan orang-orang tercinta mereka untuk berdansa dengannya, karena ritual tersebut menyebabkan penyebaran wabah. Larangan itu diumumkan terkait tradisi rakyat Madagaskar yang disebut Famadihana.

Perayaan Famadihana yang dipraktekkan oleh rakyat Madagaskar melibatkan ritual penggalian kembali jasad kerabat yang telah meninggal dunia dan dimakamkan, memakaikan pakaian baru pada jasad tersebut dan berdansa dengannya sebelum menguburkannya kembali. Namun, tradisi itu menyebabkan kekhawatiran di antara pejabat kesehatan setempat di saat Madagaskar mengalami penyebaran wabah terburuk dalam beberapa tahun terakhir.

Sejak Agustus, penyakit ini telah menginfeksi lebih dari 1.100 orang dan menyebabkan 124 kematian. Para ahli telah lama mengamati bahwa musim wabah bertepatan dengan periode ketika upacara Famadihana diadakan dari Juli sampai Oktober.  

“Jika seseorang meninggal karena wabah pneumonia dan kemudian dikebumikan di sebuah makam yang kemudian dibuka untuk Famadihana, bakteri masih dapat ditularkan dan mengontaminasi siapapun yang menangani jasadnya,” kata Kepala Staf Kementerian Kesehatan Madagaskar, Willy Randriamarotia sebagaimana dikutip dari Daily Mail, Jumat (27/10/2017).

Untuk membatasi bahaya yang mungkin disebabkan, aturan menyebutkan bahwa jasad dari korban yang meninggal karena wabah tidak boleh dikuburkan di makam yang dapat dibuka dan jenazah mereka harus disimpan di mausoleum orang tak dikenal. Meski begitu, media setempat melaporkan beberapa jasad di sana telah diambil secara diam-diam.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement